Senin, 26 Desember 2016

Rogue One: A Star Wars Story (2016)

Well, I'm not a fan of Star Wars. But I enjoy every Star Wars movies. The Empire Strikes Back (1980) atau biasa di sebut Episode V, masih menjadi favorit sejak pertama nonton. Setelah tahun lalu kita di suguhi The Force Awakens (2015) atau Episode VII, kini giliran Rogue One. Katanya sih, sampai tahun 2020 nanti akan di rilis film Star Wars setiap tahunnya yang terdiri film utama (yang ada "episode-nya" itu) dan spin-off. Nah, Rogue One ini masuk kategori spin-off itu. Ceritanya berdiri sendiri, namun masih ada kaitannya dengan seri-seri utamanya. Cukup penasaran dengan Rogue One ini. Karena tahu yang jadi sutradaranya adalah Gareth Edwards (Godzilla) dan memasang aktor-aktor ngetop. Tak lupa, ada kemunculan singkat dari Darth Vader. Ceritanya sendiri mengambil setting di antara episode III dan IV. Banyak yang bilang ini adalah Star Wars 3.5 (sebenernya lebih cocok 3.9 soalnya lebih deket ke episode IV). Hal itu membuat filmnya layak untuk di nanti.

Minggu, 25 Desember 2016

Invasion of the Body Snatchers (1956)

Pada dekade 1950-an banyak sekali bermunculan film yang bertemakan science fiction (sci-fi). The Thing from Another World (1951), Them! (1954), The War of the Worlds (1953), hingga The Blob (1958), adalah beberapa contohnya. Kebanyakan juga dari mereka adalah film-film kelas B atau film yang berbujet rendah. Kemudian tepatnya tahun 1956 rilislah sebuah film yang berjudul Invasion of the Body Snatchers. Film ini di sutradarai oleh Don Siegel (Dirty Harry, Escape from Alcatraz). Filmnya sendiri di adaptasi dari novel karangan Jack Finney yang berjudul The Body Snatchers dan naskahnya di tulis oleh Daniel Mainwaring. Bisa di bilang, film ini turut meramaikan genre sejenis pada dekade 50-an. Ceritanya mungkin sudah sering kita temui. Yaitu tentang invasi makhluk asing (alien) di Bumi. Namun, film ini punya keunikan tersendiri dalam menampilkan invasi itu jika di bandingkan dengan film lain yang menampilkannya secara besar-besaran dan destruktif.

Sabtu, 10 Desember 2016

Fantastic Beasts and Where to Find Them (2016)

Harry Potter, Harry Potter, Harry Potter. Bukan sebuah nama yang asing lagi. Ya, kisah tentang bocah penyihir rekaan tante J.K. Rowling tersebut langsung menjadi fenomenal saat novelnya terbit. Di tambah pada tahun 2001 Chris Colombus membawa kisahnya lebih besar lagi ke dalam medium film. Harry Potter and the Sorcerer's Stone langsung menuai pujian dari penikmat film dan pembaca setia novelnya pada waktu itu. Kesuksesan itu membuat Warner Bros juga mengadaptasi seri-seri selanjutnya dan hasilnya sama-sama sukses. Sulit untuk tidak mengatakan kalau Harry Potter adalah salah satu franchise terbaik sepanjang masa. Di dukung juga oleh raihan box office-nya yang luar biasa. Jujur, ada rasa sedih tatkala novel maupun filmnya akan berakhir pada seri ketujuh. Artinya, kita tidak akan bertemu dengan Harry Potter dan teman-temannya lagi.

Rabu, 30 November 2016

Say Anything... (1989)

Mari kita melihat-lihat kembali berbagai film yang bermunculan pada tahun 1980-an. Kita akan mendapati banyak sekali film-film yang bertemakan remaja atau coming of age. Mungkin yang paling rajin membuat film dengan tema itu adalah John Hughes. Lihat saja filmnya seperti Sixteen Candles (1984), The Breakfast Club (1985), dan Ferris Bueller's Day Off (1986) yang bertemakan seputar kehidupan remaja (saat itu). Ketiga judul tersebut mungkin masih membekas di benak para penikmat film. Film remaja pada saat itu rata-rata menyajikan masalah tentang anak muda yang memberontak, mencari jati diri, ingin mendapatkan pengakuan, sedang mengalami cinta pertama, hingga melakukan tindakan seksual. Seakan-akan empat masalah tersebut merupakan hal yang wajib ada saat membuat film bertemakan remaja.

Selasa, 22 November 2016

The Bridges of Madison County (1995)

Suatu hari pada musim panas tahun 1965 di sebuah peternakan kecil di kota yang kecil pula, Madison County, hiduplah seorang wanita berparas ayu bernama Francesca Johnson (Meryl Streep). Ia adalah gambaran seorang istri yang bahagia. Ada sang suami - Richard Johnson (Jim Haynie) dan kedua anaknya. Di kisahkan, Richard mengajak pergi kedua anaknya dan meninggalkan Francesca sendirian di rumah. Seperti seorang ibu rumah tangga pada umumnya, sehari-hari ia mengisi waktunya dengan menyapu, cuci-cuci, dan pekerjaan rumah lainnya sambil menunggu mereka kembali.

Jumat, 28 Oktober 2016

Doctor Strange (2016)

Wow, gak kerasa kini Marvel Cinematic Universe (MCU) sudah mencapai film yang ke-empat belas dan memasuki fase ketiga. Fase ketiga sudah di buka dengan Civil War yang luar biasa itu. Kini giliran Doctor Strange yang di adaptasi ke layar lebar. Doctor Strange, hmm, namanya mungkin tidak setenar Iron Man, Captain America, Thor, Spider-Man, atau Hulk. Tapi di universe komik Marvel ia punya peranan yang penting dalam dunia sihir dan multiverse disitu. Nasib bisa dibilang sama kayak beberapa film Marvel terdahulu seperti Guardians of the Galaxy (2014) dan Ant-Man (2015). Namun, pada akhirnya sukses besar saat dirilis. Bagaimana dengan Doctor Strange ini?

Rabu, 26 Oktober 2016

Breakdown (1997)

Sepasang suami istri, Jeff (Kurt Russell) dan Amy Taylor (Kathleen Quinlan) melakukan perjalanan dari Boston ke San Diego dengan mengendarai sebuah mobil jeep baru. Selama perjalanan Jeff sempat berkonfrontasi dengan pengemudi truk kemudian melanjutkan perjalanan lagi. Di tengah-tengah jalan, mobil pasangan suami istri ini mogok. Jeff merasa kalau mogoknya ini di sebabkan oleh mesin mobilnya yang terlalu panas. Ia memutuskan untuk berhenti sejenak sambil menunggu mesinnya dingin. Tak lama kemudian, seorang pengemudi semi-trailer truck bernama Red Barr (J.T. Walsh) menepi dan menawarkan tumpangan kepada mereka. Jeff bersikukuh untuk tetap tinggal bersama mobilnya. Namun, ia menyuruh Amy untuk ikut Red ke pemberhentian terdekat dan akan menyusulnya. Setelah mobilnya bisa nyala, ia menyusul ke sebuah kedai terdekat. Namun yang terjadi ia tidak mendapati istrinya disana sesuai perjanjian. Ia segera menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Snowden (2016)

Pada tahun 2013 masyarakat dunia, khususnya Amerika di kejutkan dengan munculnya seorang pemuda yang bernama Edward Snowden. Then, who the hell is Edward Snowden? What's so special about him? Bagi kalian yang belum tahu, Snowden adalah seorang mantan ahli komputer di CIA dan kontraktor di NSA. Ia menjadi terkenal karena tindakannya yang membocorkan rahasia NSA tentang kegiatan mata-mata dan penyadapan semua jaringan di dunia kepada publik. Hal ini membuatnya menjadi buron. Ia kemudian melarikan diri ke Hong Kong dan kini ia bersembunyi di Rusia yang lokasi yang sebenarnya belum di ketahui.

Jumat, 07 Oktober 2016

The Magnificent Seven (2016)

Tak bisa di pungkiri bahwa Seven Samurai (1954) garapan Akira Kurosawa telah meletakkan dan merubah banyak hal dalam wajah sinema dunia. Di sebut-sebut sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa. Kesuksesan tersebut membuat industri perfilman Jepang mendapat sorotan lebih di mata dunia. Ya, Seven Samurai adalah sebuah legenda. Beberapa tahun kemudian, sutradara John Struges dari Hollywood melakukan remake film ini yang kemudian di beri judul The Magnificent Seven (1960).

Rabu, 31 Agustus 2016

Don't Breathe (2016)

Tahun 2016 memang belum berakhir. Tapi kita sudah disuguhi beberapa film horor bagus. Pertama ada The Conjuring 2. Meskipun tidak se-fresh pendahulunya, James Wan masih bisa memberikan tontonan horor yang solid. Kedua ada Lights Out dengan mengusung kisah horor yang unik. Kini yang terbaru ada Don't Breathe arahan Fede Alvarez. Tepatnya tiga tahun lalu, Alvarez membuat Evil Dead yang merupakan remake dari film yang berjudul sama karya Sam Raimi. Evil Dead memang meninggalkan humor gelap yang ada di versi original-nya. Namun Alvarez masih mampu menyajikan horor gila-gilaan melalui adegan gore yang over the top itu (khususnya adegan mengiris lidah - which is so f*cked up).

Lights Out (2016)

Film horor pada umumnya tidak jauh-jauh dari unsur kegelapan. Karena pada dasarnya kegelapan itu sendiri mengandung rasa seram, ngeri, maupun tidak nyaman. Setiap orang memiliki presepsi yang beda-beda. Mungkin beberapa dari kita sewaktu kecil takut sama yang namanya kegelapan. Karena imajinasi yang tinggi pada waktu itu, seakan-akan kita merasa "diawasi" oleh sesosok yang bersembunyi dalam gelap. Fenomena ini akhirnya menjadi inspirasi bagi David F. Sandberg untuk membuat film pendek berjudul Lights Out. Karena mendapat apresiasi yang sangat luar biasa, James Wan tertarik untuk memproduserinya dan menjadikannya film panjang. Sandberg tetap menjadi sutradaranya.

Selasa, 30 Agustus 2016

Where Eagles Dare (1968)

Sudah banyak film yang mengangkat tema Perang Dunia II. Dari Hollywood sendiri kebanyakan tentang pasukan Amerika melawan pasukan Jerman atau Nazi. Mungkin yang terkenal adalah Saving Private Ryan-nya Steven Spielberg. Kalau kalian suka nonton TV series, mungkin pernah denger yang namanya Band of Brothers - yg di produseri oleh Steven Spielberg (lagi) dan Tom Hanks. Nah, ada beberapa film yang mengambil pendekatan berbeda. Salah satunya Where Eagles Dare. Tidak seperti film-film PDII lain yang berperang secara terbuka di medan perang. Para karakternya disini melakukannya secara diam-diam. Sehingga bisa di kategorikan sebagai spionase.

Senin, 15 Agustus 2016

Tiga Dara (1956)

Baru satu film buatan Usmar Ismail yang sudah ketonton. Pertama ada Lewat Djam Malam (1954). Kebetulan waktu itu nonton yang versi restorasinya di bioskop dan itu merupakan pengalaman yang menyenangkan bisa nonton film jadul di layar lebar. Kali ini giliran Tiga Dara yang akan mendapat perlakuan sama. Kebetulan juga di sutradarai Usmar Ismail. Tentunya senang banget bisa nonton film Indonesia jadul sekali lagi di bioskop. Di banding Lewat Djam Malam yang bernuansa realis itu, ini merupakan karyanya yang bertujuan untuk menggaet penonton mainstream pada masa itu sehingga ceritanya tergolong simple and straight. Perlu diingat, ini adalah film musikal. Sedikit info, awalnya Usmar Ismail enggan mengerjakan film ini because it isn't his style to make a film like this. Namun karena saat itu Perfini (Perusahaan film Nasional) kekurangan dana. Akhirnya, film ini dibuat dengan bantuan dana dari pemerintah. Tujuannya, menarik banyak penonton dan sukses secara komersil.

Minggu, 31 Juli 2016

Jason Bourne (2016)

Jason Bourne is Back! Kalimat itu sudah cukup untuk dijadikan alasan kenapa film ini layak ditunggu. Tiga film Bourne pertama sukses menetapkan standar tinggi dalam film ber-genre thriller-spionase. Doug Liman dan Paul Greengrass sudah menjadikan Bourne salah satu trilogi terbaik sepanjang masa. Setelah film ketiga - Ultimatum, Paul Greengrass dan Matt Damon memutuskan untuk tidak lagi menggarap kelanjutan Bourne. Tapi toh, lima tahun setelah film ketiganya, muncul sequel-nya yang berjudul The Bourne Legacy (belum nonton filmnya). Kursi sutradara di gantikan oleh Tony Gilroy yang dulu menjadi penulis naskah untuk tiga film pertama sebelumnya. Terlebih lagi, tidak ada lagi sosok Matt Damon sebagai Bourne. Sosoknya digantikan dengan karakter lain dan diperankan oleh Jeremy Renner. Hasilnya, banyak penonton yang kecewa dengan film ini. Karena dianggap tidak bisa menyamai pendahulunya.

Kamis, 21 Juli 2016

Star Trek Beyond (2016)

Di dalam dunia pertelevisian, Star Trek telah mengukuhkan namanya sebagai salah satu TV series berpengaruh sepanjang masa, jikalau bukan yang terbaik. Bahkan, mendapatkan predikat cult. Series bikinan Gene Roddenberry ini mempunyai penggemar setia yang disebut Trekkies. Saat penayangan perdananya pada tahun 1966, langsung sukses besar dan menyita perhatian banyak pemirsa pada saat itu. Star Trek di anggap revolusioner kala itu. Series ini sering menampilkan alat-alat futuristik yang kemudian di jadikan inspirasi pengembangan teknologi. Handphone, komputer tablet, dll adalah beberapa contohnya. Melihat kesuksesan ini, Paramount Pictures membeli hak cipta untuk mengangkatnya ke medium film. Pada tahun 1979, rilislah film Star Trek: The Motion Picture. Hingga kini, total sudah ada 13 film Star Trek. Termasuk Star Trek Beyond salah satunya dan merupakan filmnya yang terbaru.

Kamis, 23 Juni 2016

Like Crazy (2011)

Bagi orang-orang yang sedang menjalin hubungan asmara, mungkin beberapa di antara mereka mengalami apa yang di sebut dengan LDR (Long Distance Relationship). LDR atau dalam bahasa Indonesianya - hubungan jarak jauh. Sering di alami mereka yang terpisahkan oleh jarak dan waktu. Entah karena urusan yang tidak bisa di tinggalkan atau lainnya. Bisa di bilang kalau LDR ini merupakan bagian paling sukar dalam membina suatu hubungan asmara. Membutuhkan kesabaran dan kepercayaan satu sama lain. LDR ini sudah hampir menjadi fenomena umum di masa kini. Ada yang mampu bertahan hingga akhirnya naik ke fase pernikahan. Ada pula yang kemudian mengakhiri hubungan mereka yang di sebabkan oleh beberapa alasan.

Senin, 20 Juni 2016

November 1828 (1978)


REVIEW INI MUNGKIN MENGANDUNG SEDIKIT SPOILER

Menurut dari artikel sejarah yang pernah saya baca, Perang Diponegoro adalah sebuah peperangan besar yang berlangsung selama lima tahun (1825 - 1830) di pulau Jawa. Makanya, perang ini juga di sebut juga dengan nama Perang Jawa. Soalnya perang ini adalah salah satu perang terbesar yang pernah di alami oleh Belanda selama pendudukannya di Indonesia. Perang ini melibatkan pasukan Belanda yang di pimpin oleh Jenderal De Kock yang melawan penduduk Jawa di bawah ke pemimpinan Pangeran Diponegoro. Perang ini menelan banyak korban. Sebanyak 200.000 penduduk Jawa yang tewas. Sedangkan korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi. Semua kekacauan ini di picu oleh sikap protes Pangeran Diponegoro atas pembangunan jalan oleh Belanda yang melintasi makam leluhurnya.

Jumat, 10 Juni 2016

The Conjuring 2 (2016)

Sedikit cerita, The Conjuring 2 adalah film horor pertama yang aku tonton di bioskop setelah terakhir nonton The Conjuring kurang lebih tiga tahun lalu. Seri pertamanya sukses memberikan angin segar bagi genre horor. Di mana kebanyakan film horor sekarang hanya mengandalkan efek kejut semata (jump scare) untuk menyajikan kengerian dan rasa takut untuk para penontonnya. Sehingga, kebanyakan dari mereka memiliki kelemahan pada sisi narasi. Hal itu tentu saja kurang memberikan kesan yang melekat untuk yang menontonnya. Namun, berbeda dengan The Conjuring. Menggunakan embel-embel "based on the true story", film itu mampu memberikan sebuah tontonan horor yang solid. Perpaduan antara elemen horor dengan drama keluarga yang apik membuat film itu terasa lebih berisi.

Sabtu, 21 Mei 2016

X-Men: Apocalypse (2016)

Gak kerasa, franchise X-Men yang di mulai sejak 16 tahun lalu kini sudah memasuki seri ke sembilan (X-Men Origins: Wolverine, The Wolverine, dan Deadpool juga di hitung). Kualitas masing-masing filmnya pun mengalami naik dan turun. X-Men pertama berhasil mengenalkan untuk para mutan untuk pertama kalinya di layar lebar. X2 sukses menjadi salah satu seri terbaik berkat alur dan muatan kisahnya yang solid nan kompleks. X-Men: The Last Stand membawa aksinya ke tingkatan yang lebih tinggi, namun punya kelemahan dari segi narasi.