Sabtu, 07 Januari 2017

Hard Target (1993)

Apa yang anda pikirkan jika mendengar nama Jean-Claude Van Damme? Ya, dia adalah aktor film terkenal. Lebih spesifiknya, dia adalah aktor langganan film-film action. Banyak film-film action - khususnya pada tahun 90-an - yang di bintangi oleh Van Damme. Dia adalah ikon film action kala itu. Film-film yang di bintangi beliau rata-rata sukses secara komersil, namun seringkali mendapat tanggapan negatif dari para kritikus. Harus di akui film-filmnya memang menghibur. Meski dari segi narasi terasa dangkal. Sedihnya, sudah jarang melihat dia main film dengan skala besar setelah dekade 90-an. Kebanyakan dia main di film-film kelas B atau straight-to-video. Hanya ada beberapa film besar seperti The Expendables 2 (2012) dan Kung Fu Panda 2 (2011).
Di film Hard Target ini Van Damme menjadi pemeran utama. Film ini juga menandai debut sutradara John Woo (The Killer, Hard Boiled) di Hollywood. Film ini juga menjadi film Hollywood pertama yang di sutradarai oleh orang Chinese. Alasan di pilihnya John Woo karena ia berpengalaman bikin film action dengan style yang luar biasa keren. Waktu itu Universal Pictures ragu Woo tidak mampu menyelesaikan filmnya. Di karenakan Woo masih belum menguasai bahasa Inggris. Makanya, Universal menyewa sutradara Sam Raimi (Spider-Man Trilogy, The Evil Dead) untuk jaga-jaga. Raimi sendiri menjabat sebagai executive producer di film ini. Film ini sempat mengalami beberapa kendala. Seperti Woo dan Van Damme tidak seberapa menguasai bahasa Inggris, interferensi dari pihak studio, hingga proses editing berkali-kali agar terhindar dari rating NC-17 karena muatan kekerasannya yang extreme. Akhirnya film ini dirilis dan berhasil sukses di tangga box office.
Mungkin cuma Van Damme yang bisa mengendarai motor layaknya berselancar...
Natasha Binder (Yancy Butler) datang ke kota New Orleans untuk mencari ayahnya yang menghilang. Ia sudah lama tidak menemui ayahnya karena orang tuanya sudah bercerai. Naas, Natasha di ganggu dan di sakiti oleh sekelompok berandal. Ada seorang pelaut yang bernama Chance Boudreaux (Jean-Claude Van Damme) yang melihat kejadian tersebut. Tidak butuh waktu yang lama, Chance langsung menghajar para berandalan itu dengan kemampuan bela diri yang dimilikinya. Natasha meminta bantuan dan menawarkan sejumlah uang kepada Chance untuk mencari ayahnya. Chance yang lagi butuh uang segera menerima tawaran itu. Mereka melakukan sejumlah penyelidikan. Lama-lama mereka merasa ada yang aneh dengan hilangnya ayah Natasha. Kemudian penyelidikan tersebut mengarah kepada sebuah organisasi kriminal yang di pimpin oleh Emil Fouchon (Lance Henriksen). Organisasi tersebut menyediakan fasilitas olahraga yang aneh. Yaitu berburu manusia hidup.
Pertama-tama, kalau boleh jujur, film ini punya masalah besar di bagian naskahnya. Mulai dari jalan ceritanya yang sangat biasa. Gampang sekali untuk menebak ke mana arah jalan ceritanya. Ceritanya cuma sekedar tentang mencari orang yang hilang kemudian menghajar para penjahat yang bertanggung jawab atas itu semua. Mungkin kita sudah tahu duluan kira-kira bagaimana ending-nya. Kedua adalah dialog-dialognya yang terasa cheesy. Waktu nonton filmnya, sempet pengen ketawa pada salah satu percakapan. Padahal itu moment yang serius sebenarnya. Ketiga akting dari para pemainnya yang terasa flat tanpa ada karakterisasi lebih di dalamnya. Tapi yah, mau gimana lagi. Van Damme bukanlah Jack Nicholson, Tom Hanks, maupun Michael Fassbender. Jadi hal itu bisa di maklumi. Lagipula, buat apa mengharapkan akting yang bagus di film yang tujuannya untuk hiburan dan bersenang-senang.
John Woo pun tidak kalah sangar dengan Michael Bay dalam urusan ledakan besar...
Van Damme dan John Woo sendiri mengakui kalau naskah film ini memang gak bagus-bagus banget. Van Damme pernah bilang "Hard Target was a bad script, but we had some great action scenes, and John Woo made me look like a samurai with greasy hair". Ya, harus di akui film ini memang punya masalah di bagian naskah. Tapi beruntung film ini punya John Woo sebagai nahkodanya. Pengalaman Woo dalam membuat film-film action yang stylish tidak lupa hadir disini. Sepanjang filmnya berjalan kita akan sering melihat adegan-adegan action sangar bertebaran. Semua adegan action disini di kemas secara luar biasa oleh Woo. Terlebih lagi, 30 menit terakhirnya yang gila-gilaan itu. Mulai dari stylistic gunfights, slow-motion, hingga ledakan-ledakan besar hadir di film ini. Kapan lagi bisa lihat Van Damme menendang tabung elpiji ke arah penjahat dan menembak tabung tersebut sehingga si penjahat terbakar dan terlempar jauh? Pokoknya semua adegan action disini sangat memuaskan.
You just messed with the wrong guy...
Yeah, I know this movie has some serious problems. Such as mediocre script, cheesy dialogues, not-so-good acting, and many more. But I must admit that I'm very impressed with all its action sequences. Thanks to John Woo's impressive direction - in his first English-speaking movie - saved this movie from "bad" category. It's fun you know, to see Van Damme - with his greasy samurai hair - kicked ass and did some breathtaking cool gunfights. By the way, I loved to see Jean-Claude Van Damme did his famous "180° kick" in this movie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar