Sabtu, 15 Desember 2018

The Other Side of the Wind (2018)


TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SEDIKIT SPOILER

Orson Welles adalah salah satu sutradara terbaik yang pernah dimiliki oleh perfilman Hollywood, atau mungkin dunia. Terdengar pretentius memang. Namun, film-film hebat seperti Citizen Kane, Touch of Evil, hingga The Trial lahir dari tangan dinginnya. Harus diakui pula, namanya mampu bersanding dengan nama-nama besar lainnya, seperti Alfred Hitchcock, John Ford, dan sebagainya. Sayang, Orson Welles masih terdengar asing bagi pecinta film saat ini. Padahal, Citizen Kane seringkali memasuki peringkat teratas film-film terbaik. Namanya masih kalah beken bagi pecinta film saat ini jika dibandingkan dengan Christopher Nolan, Wes Anderson, atau mungkin Damien Chazelle (dan jujur - saya juga mengidolakan tiga nama barusan).

Sabtu, 13 Oktober 2018

Apostle (2018)

Mungkin saja, saya tidak berbeda jauh dari kebanyakan orang-orang yang menantikan kelanjutan franchise The Raid. Namun, sang sutradara - Gareth Evans - tidak pernah memberikan infomasi yang jelas kapan akan dibuat sekuelnya. Hingga suatu saat berhembus kabar jika Evans akan segera merilis film terbarunya. Buang jauh-jauh pemikiran anda kalau film The Raid dibuat kelanjutannya. Karena Evans memilih untuk kembali ke kampung halamannya dan membuat film yang jauh dari tema aksi dan beladiri. Film tersebut kemudian diberi judul Apostle. Ini adalah film berbahasa Inggris pertamanya setelah Footsteps (2006). Apostle juga menjadi film keduanya yang tidak menampilkan Iko Uwais yang sudah saling berkolaborasi sejak Merantau tahun 2009 silam. Film ini juga menjadi kesempatan bagi Evans untuk menggaet nama-nama besar seperti Dan Stevens (Beauty and the Beast), Lucy Boynton (Sing Street), hingga Michael Sheen (Frost/Nixon).

Jumat, 14 September 2018

Pagar Kawat Berduri (1961)


TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SEDIKIT SPOILER

Kalau tidak salah, sudah tiga kali saya menonton film jadul Indonesia hasil restorasi di layar lebar. Pertama kali adalah Lewat Djam Malam pada 2012, Tiga Dara pada 2016, dan akhirnya Pagar Kawat Berduri. Saya menonton film ini lewat acara sosialisasi dan screening yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) dan Independen Film Surabaya (Infis) di CGV BG Junction Surabaya. Sebuah pengalaman yang luar biasa bisa mengikuti acara seperti ini. Karena saya jadi bisa tahu kalau mungkin diluar sana masih banyak film-film klasik bagus yang menunggu untuk direstorasi agar dapat dinikmati oleh generasi muda. Menurut saya, dengan adanya film ini kita bisa tahu sejarah negara kita. Kita akan ditunjukkan bagaimana suasana Indonesia pada waktu itu. Sehingga banyak nilai edukasi yang dapat diambil.

Kamis, 09 Agustus 2018

Sebelum Iblis Menjemput (2018)

Se-pengamatan saya, selama rentang 2017 - 2018 sepertinya film horor buatan negeri sendiri sedang mengalami peningkatan, entah itu dari ceritanya maupun dari segi production value-nya. Mungkin yang paling diingat adalah rilisnya Pengabdi Setan milik Joko Anwar tahun lalu. Dinilai membawa dampak seakan-akan berhasil mengembalikan kepercayaan penonton kita terhadap perkembangan perfilman Indonesia, khusus terhadap genre horor. Di Indonesia, horor merupakan salah satu genre yang paling diminati oleh penonton kita. Saya kurang paham apa sebabnya. Menurut saya, mungkin karena sebagian penduduk di sini masih percaya kepada hal-hal yang berbau mistis atau takhayul. Sehingga, film horor bisa dikatakan relatable dengan mereka.

Rabu, 25 Juli 2018

Mission: Impossible - Fallout (2018)

Walau sama-sama mengangkat tema "agen rahasia", Mission: Impossible (MI) tidak memiliki kapasitas yang melegenda seperti franchise rivalnya - James Bond. Sementara James Bond sudah mencapai film yang ke-25 (sampai saat ini), MI baru menelurkan sebanyak enam film saja sejak debutnya 22 tahun silam. Namun, ada satu keunggulan dari franchise ini yang tidak dimiliki oleh James Bond. Menurut saya, MI adalah salah satu franchise yang kualitasnya paling konsisten. Entah itu dari segi narasi maupun presentasinya. Sama seperti James Bond, MI selalu menggunakan sutradara yang berbeda di setiap serinya. Alhasil, setiap serinya mampu memberikan feel yang berbeda. Sehingga, setiap serinya selalu terasa fresh.

Rabu, 27 Juni 2018

Hereditary (2018)

Hereditary adalah film horor kedua yang saya tonton di tahun 2018 di bioskop setelah A Quiet Place. Saya memang cukup menantikan film ini sejak beberapa waktu lalu gara-gara melihat posternya saja. Tampilan posternya unik. Itulah yang membuat saya tertarik dengan filmnya. Saya pun belum menonton trailer-nya. Jadi, saya tidak tahu bagaimana film ini nantinya. Ketika film ini dirilis, saya pun tanpa berpikir panjang memutuskan untuk langsung menontonnya di bioskop.

Jumat, 01 Juni 2018

Tully (2018)

Pernah mendengar istilah "surga dibawah telapak kaki ibu"? Saya dulu mendengar kalimat tersebut dari guru agama saya sewaktu duduk di sekolah dasar. Mengapa kaki? Karena kaki adalah salah satu bagian tubuh yang digunakan manusia untuk berjalan. Nah, proses bagi seorang ibu untuk mengasuh anaknya dari dalam kandungan sampai dewasa adalah sebuah perjalanan yang berat dan benar-benar menguras tenaga. Itulah mengapa, kita harus benar-benar menghormati ibu kita. Mungkin hal itu yang ingin disampaikan oleh Jason Reitman (Juno, Young Adult, Up in the Air) dalam film terbarunya. Hanya saja, tema tersebut ia bawakan dengan cara yang berbeda.

Kamis, 24 Mei 2018

Solo: A Star Wars Story (2018)

Siapapun yang kenal dengan franchise Star Wars, pasti kenal dengan karakter bernama Han Solo. Sejak pertama kali diperankan oleh Harrison Ford pada Star Wars Episode IV: A New Hope (1977),  karakter ini langsung disukai oleh para penggemarnya. Kepribadiannya yang bandel dan gokil memang memberikan warna tersendiri pada semesta Star Wars sehingga ia mampu menjadi ikon franchise ini. Namun, dengan total delapan film (sejauh ini), kita masih belum tahu asal usul Han Solo. Maka dari itu, Lucasfilm bersama Disney berusaha membuat film yang menjelaskan masa muda Han terlebih sebelum kejadian di Episode IV. Film ini juga dimasukkan sebagai salah satu seri antologi atau spin-off bersamaan dengan Rogue One yang lebih dulu rilis.

Sabtu, 12 Mei 2018

The Wind That Shakes the Barley (2006)

Menurut saya, film dengan genre peperangan bersejarah tidak akan pernah kehilangan pesonanya. Selalu ada saja yang bisa dilihat dari penyampaian ceritanya. Entah karena itu bisa menambah wawasan sejarah kita atau mungkin jikalau sejarah yang ditampilkan sudah pernah diadaptasi sebelumnya, akan ada sudut pandang baru yang bisa didapatkan. Seperti film yang akan saya bahas kali ini. Film peperangan juga. Tetapi, ia mengangkat sejarah perang di Irlandia.

Kamis, 10 Mei 2018

Batman Ninja (ニンジャバットマン) (2018)

Saya lupa kapan terakhir kali menonton film animasi buatan DC Comics. Kalau tidak salah Batman: The Killing Joke adalah yang terakhir kali saya tonton. Filmnya cukup mengecewakan sebetulnya. Menurut saya filmnya gagal membawa spirit asli dari novel grafisnya. Semua itu gara-gara adanya tambahan cerita yang tidak perlu di filmnya. Cerita tersebut ditambahkan dengan alasan untuk menambah durasi. Oke, saya tidak akan membahas film itu. Sekarang, saya ingin membahas film animasi terbaru dari DC yang berjudul Batman Ninja.