Kamis, 23 Juni 2016

Like Crazy (2011)

Bagi orang-orang yang sedang menjalin hubungan asmara, mungkin beberapa di antara mereka mengalami apa yang di sebut dengan LDR (Long Distance Relationship). LDR atau dalam bahasa Indonesianya - hubungan jarak jauh. Sering di alami mereka yang terpisahkan oleh jarak dan waktu. Entah karena urusan yang tidak bisa di tinggalkan atau lainnya. Bisa di bilang kalau LDR ini merupakan bagian paling sukar dalam membina suatu hubungan asmara. Membutuhkan kesabaran dan kepercayaan satu sama lain. LDR ini sudah hampir menjadi fenomena umum di masa kini. Ada yang mampu bertahan hingga akhirnya naik ke fase pernikahan. Ada pula yang kemudian mengakhiri hubungan mereka yang di sebabkan oleh beberapa alasan.
Drake Doremus - selaku sutradara mengangkat fenomena LDR tersebut sebagai tema filmnya ini. Bersama Ben York Jones ia menulis cerita (yang katanya) berdasarkan pengalaman pribadinya pas LDR-an sama pacarnya dulu. Film ini menceritakan tentang dua orang mahasiswa bernama Chekov Jacob (Anton Yelchin) dan Anna (Felicity Jones) yang sedang menimba ilmu di Los Angeles. Jacob adalah orang Amerika. Sedangkan Anna berasal dari Inggris. Mereka langsung punya perasaan satu sama lain pas pertama kali ketemu. Mereka juga sering menghabiskan waktu bersama.
Di sisi lain, visa yang di miliki Anna sudah habis masa berlakunya. Namun, karena saking cintanya sama Jacob ia memutuskan untuk tinggal di LA dan menghabiskan liburan musim panas bersamanya sampai waktunya Anna harus kembali ke Inggris. Di sinilah masalah mulai muncul. Saat urusannya di Inggris sudah selesai, Anna memutuskan kembali ke LA untuk menemui sang pujaan hati. Jacob pun tak sabar untuk ketemu sama Anna. Naas, Anna dilarang masuk ke LA oleh petugas imigrasi bandara. Hal ini membuat Anna di deportasi kembali ke negara asalnya. Jacob gagal ketemu Anna. Fase LDR pun di mulai.
Film ini menunjukkan bahwa sesuatu yang bernama "visa" bisa bikin kacau hubungan asmara sepasang kekasih. I won't spoil what's gonna happen next. Pokoknya, kesabaran dan kepercayaan Anna sama Jacob bakal di uji. Apakah mereka akan saling setia atau nggak. Berkat akting keren Anton Yelchin dan Felicity Jones, kita di buat merasakan apa yang mereka rasakan. Saat mereka sedih, senang, gelisah, galau, dan lain-lain terpancarkan dengan baik pada wajah keduanya. Bahkan, tanpa mengucapkan kalimat seperti "I miss you", "I want you so bad", hingga "I love you" kita akan tahu kalimat itu semua lewat ekspresi dan perilaku mereka.
Kita akan merasa simpati kepada mereka atas nasib yang mereka jalani. Di satu sisi, kita juga akan merasa muak karena ego yang di miliki keduanya. Plot film ini mengalir dengan natural. Itu karena para aktor/aktrisnya di beri kesempatan untuk melakukan improvisasi pada karakter yang mereka perankan. Film ini punya sinematografi yang cantik dan indah. Pergerakan kameranya bikin kita seakan-akan menjadi orang ketiga. Seperti sedang mengikuti kemana pun mereka pergi. Kisah cinta mereka di tampilkan apa adanya dan sederhana. Sehingga ada kesan realistis. Kayaknya si Drake Doremus agak terinspirasi sama Christopher Nolan. Soalnya ending-nya tipe-tipe open ending. Jujur, suka sama ending-nya. Tapi campur aduk rasanya pas lihat ending-nya.
Sebagai sebuah film romance, film ini mampu menyampaikannya dengan baik. Mengingat ini adalah film indie dan tidak seperti film romance Hollywood berbujet besar kebanyakan, kisah yang di tampilkan terkesan down to earth (membumi) dan tidak berlebihan. Akan mudah bagi para penonton untuk langsung terikat pada ceritanya. Karena apa yang di tampilkan gak jauh beda dengan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Akting mantap almarhum Anton Yelchin dan Felicity Jones adalah kekuatan terbesar film ini. Meskipun, karakter pendukungnya terlihat kurang maksimal. Mungkin karena film ini semata-mata berfokus pada hubungan Jacob dan Anna. I love this movie like crazy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar