Selasa, 30 Agustus 2016

Where Eagles Dare (1968)

Sudah banyak film yang mengangkat tema Perang Dunia II. Dari Hollywood sendiri kebanyakan tentang pasukan Amerika melawan pasukan Jerman atau Nazi. Mungkin yang terkenal adalah Saving Private Ryan-nya Steven Spielberg. Kalau kalian suka nonton TV series, mungkin pernah denger yang namanya Band of Brothers - yg di produseri oleh Steven Spielberg (lagi) dan Tom Hanks. Nah, ada beberapa film yang mengambil pendekatan berbeda. Salah satunya Where Eagles Dare. Tidak seperti film-film PDII lain yang berperang secara terbuka di medan perang. Para karakternya disini melakukannya secara diam-diam. Sehingga bisa di kategorikan sebagai spionase.
Ber-setting-kan pada masa Perang Dunia II. Sebuah pesawat milik tentara Inggris di tembak oleh pasukan Nazi dan akhirnya jatuh. Satu-satunya korban selamat - seorang jenderal Amerika yang menjadi otak penyerbuan terhadap Jerman - di jadikan tawanan oleh mereka. Takut kebocoran akan rencana tersebut, pihak Inggris bersama Amerika bekerja sama untuk menugaskan beberapa pasukan pilihan. Dua di antaranya Mayor Smith (Richard Burton) dari Inggris dan Letnan Schaffer (Clint Eastwood) dari Amerika. Misinya mereka sederhana. Mereka harus menyusup ke markas Nazi yamg berada di sebuah pegunungan. Ternyata semua tidak mudah. Karena selama misi terdapat pihak-pihak yang berkhianat dan memiliki agenda tersendiri.
Setelah menontonnya, sebenernya mudah untuk menyebut film ini sebagai salah satu film PDII terbaik sepanjang masa. Alistair MacLean berhasil menulis sebuah cerita yang menegangkan. Plot-nya yang kompleks dan padat namun masih tergolong mudah untuk di ikuti. Banyak twist and turn sepanjang filmnya berjalan. Bahkan 158 menit durasinya terasa sangat singkat. It's thrilling and intriguing at the same time!
Sebagai film tentang perang dunia, tentunya terdapat banyak adegan aksi yang spektakuler. Brian G. Hutton bisa merangkai setiap adegan aksinya dengan baik. Setiap beberapa menit sekali kita akan menjumpai aksi tembak-tembakan, ledakan, kejar-kejaran, dan lain-lain. Namun, sang director paham betul kapan adegan-adegan aksi tersebut. Sehingga timing-nya pas tidak seperti film-filmnya Michael Bay yang sampai over gitu, oops. I think there are two memorable scenes. Yaitu adegan di mana Mayor Smith berantem sama dua orang di atas cable car yang sedang berjalan. Satu lagi yang melibatkan Letnan Schaffer, Mayor Smith beserta beberapa tentara Jerman berkumpul dan duduk di suatu ruangan. Pokoknya film ini rame banget lah.
Film ini sukses besar pada waktu itu dan menjadi box office. Karena kesuksesan itu, Alistair MacLean memutuskan menjadikan script yang ia tulis menjadi novel. Visual effect film ini paling canggih pada zamannya. Mungkin kalau di bandingkan sama film-film sekarang pasti kalah jauh. Tapi itu bisa di maklumi. Mengingat filmnya di rilis hampir 50 tahun lalu. Entah kenapa, bisa suka banget sama film ini. Padahal gak terlalu suka sama film tipe-tipe begini. Semua yang di tampilkan di film ini akan membuat betah duduk sampai filmnya berakhir karena saking serunya. Frankly, it was a hell of a ride!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar