Jumat, 16 Maret 2018

Game Night (2018)

Kalau boleh jujur, Game Night bukanlah film yang saya antisipasi tahun ini. Saya belum melihat trailer-nya. Jangankan trailer-nya, keberadaannya saja sama sekali tidak tahu. Perkenalan saya dengan film ini bermula saat timbul keinginan untuk pergi ke bioskop. Awalnya ingin menonton Tomb Raider. Karena merasa jam tayangnya yang kurang cocok, tanpa berpikir panjang - pilihan jatuh pada film ini. Otomatis, saya memasang ekspetasi rendah terhadap film ini. Mengingat saya tidak tahu apa-apa tentang film ini. Lagipula, saat itu saya ke bioskop dengan harapan menonton film yang ringan untuk sekedar hiburan.

Game Night disutradarai oleh dua orang bernama John Francis Daley dan Jonathan Goldstein. Mungkin nama mereka terdengar asing. Meski demikian, mereka sudah pernah menangani beberapa film. Horrible Bosses (2011) dan Spider-Man: Homecoming (2017) adalah sedikit contohnya. Di kedua film itu mereka menjabat sebagai screenwriter. Bagi yang sudah kenal mereka, pasti tahu kalau Game Night akan menjadi sebuah film komedi. Di tambah ada nama Jason Bateman - yang sering bermain film komedi - di dalamnya. Naskahnya ditulis oleh Mark Perez (Herbie Fully Loaded).
Max (Jason Bateman) dan Annie (Rachel McAdams) adalah pasangan suami-istri yang suka permainan jenis apa pun dan memainkannya pada malam hari. Mulai dari board game sampai trivia game. Setiap kali bermain, mereka selalu mengajak Kevin (Lamorne Morris) - Michelle (Kylie Bunbury) yang sudah pacaran sejak muda, Ryan (Billy Magnussen) - pria tampan tapi sering bertingkah bodoh, serta Sarah (Sharon Horgan) teman kencan Billy. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap akhir pekan.

Permainan mulai kacau saat kakak Max bernama Brooks (Kyle Chandler) ikut bermain. Di situ pula menawarkan sebuah permainan yang berbeda dari biasanya. Brooks menggunakan jasa perusahaan yang menawarkan permainan interaktif. Maksud hati ingin membuat permainan menjadi seru, tapi sesuatu terjadi diluar skenario. Brooks diculik sungguhan oleh sekelompok penjahat. Max, Annie, dan kawan-kawan hanya tertawa melihat Brooks diculik. Mereka pikir itu bagian dari permainan. Dari sini, Game Night mulai menunjukkan kebolehannya sebagai salah satu film komedi terbaik tahun ini.
Beruntung buat saya yang tidak tahu apa-apa soal film ini. Karena filmnya terasa semakin seru. Saya dibuat meraba-raba, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Game Night tidak pernah tanggung-tanggung untuk mengeluarkan semua jokes-nya. Untungnya semua muncul pada takaran dan timing yang pas. Menurut saya, tidak ada jokes yang dipaksakan. Bicara soal jokes, beberapa diantaranya mungkin akan sulit dimengerti karena Mark Perez memasukkan banyak sekali referensi pada guyonannya. Mulai dari film, musik, selebritis, dan sebagainya. Buat anda yang punya banyak referensi seperti yang sudah disebut, saya yakin anda pasti akan tertawa terbahak-bahak.

Game Night adalah film yang pertama kali membuat saya tertawa sampai perut sakit sejak - entahlah - 21 Jump Street tahun 2012 silam. Saya hampir tertawa di setiap jokes dilontarkan. Jokes tentang Edward Norton, Pulp Fiction, hingga Denzel Washington KW adalah yang paling memorable menurut saya. Tidak hanya dari bidang penceritaan, sinematografi arahan Barry Peterson (21 Jump Street - oh pantesan...) juga berhasil menciptakan shot-shot komedik untuk membangun suasana.
Selain menampilkan banyak guyonan yang tiada henti. Game Night juga menawarkan banyak sekali twists and turns sepanjang durasinya. Awalnya, saya pikir film ini hanya pure komedi. Diluar dugaan, berkali-kali saya dikejutkan dengan twist yang muncul. Mungkin gara-gara saya terlalu sibuk menertawakan guyonannya. Cukup sulit menebak mau dibawa kemana alur ceritanya.

Chemistry antara Jason Bateman dan Rachel McAdams adalah nyawa film ini selain humor dan twist-nya. Karakter-karakter pendukungnya pun juga mendapat porsi komedi yang tepat. Sehingga kehadiran mereka terasa berarti. Ada satu karakter pendukung yang mencuri perhatian saya yang diperankan oleh Matt Damon Jesse Plemons dengan sifatnya yang aneh dan misterius. Diam-diam dia punya peranan yang besar di pertengahan filmnya.
Overall, Game Night adalah sebuah film yang lucu, gila, seru, dan menghibur. Didukung oleh performa Jason Bateman dan Rachel McAdams yang mengesankan. Jarang-jarang bisa melihat McAdams bermain konyol dan "swag". Saya berharap durasi film ini sedikit lebih panjang. Saya rasa semuanya terasa cepat berlalu. Menonton Game Night seperti sedang memasuki sebuah tempat bermain yang besar. Di awal kita mencoba wahana yang biasa. Kemudian, kita beralih ke wahana yang lebih seru hingga akhirnya ke wahana yang paling seru. Idenya mungkin tidak sepenuhnya original. Kalau anda pernah menonton The Game arahan David Fincher pasti menemukan beberapa kesamaan. Tetapi yang pasti - to me - Game Night is one of the best comedy of the year and hell of an experience!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar